![]() |
Seoran Bocah sedang mengambil air/ Marcopolo Sitanggang |
Pulau Samosir adalah suatu pulau yang memiliki ragam budaya dan juga tempat-tempat wisata yang memiliki nilai historis. Ada banyak objek wisata samosir yang mampu memikat para wisatawan, karena selain pemandangan yang indah ternyata di samosir juga tersimpan berbagai cerita yang terkadang tidak dapat diterima akal sehat namun tetap menjadi suatu hal yang tidak terlepas dari Budaya Batak.
Selain objek-objek wisata yang kita kenal seperti batu hobon, aek sipitu dai dan lainnya, ternyata masih banyak lokasi wisata lain yang tidak kalah menariknya, sehingga sangat perlu kami memberikan bentuk dan gambaran akan lokasi tersebut.
Salah satu yang akan diceritakan adalah Lokasi Aek Sitobu Sira, yang terdapat di daerah Pangururan tepatnya di Desa Pardugul Kabupaten Samosir. Selain sakral tempat tersebut juga memiliki daya pikat, karena memiliki latar belakang cerita yang unik.
Aek Sitobu Sira merupakan Mata air parsadaan (persatuan) seluruh marga Sinurat yang ada di Indonesia bahkan di Dunia. Mata air tersebut konon merupakan hasil doa dari Op. Gumbok Nabolon Sinurat kepada Mulajadi Nabolon (Tuhan Maha Pencipta) agar warga yang berada dalam suatu Kampung (Desa) yang dihuni mendapat air karena sulitnya air pada masa itu.
Sekitar Tahun 1788, terjadilah musim kemarau yang berkepanjangan di Perkampungan Pardudul Samosir, sehingga penduduk yang bermukim diperkampungan itu mengalami krisis air yang sangat luar biasa. Kekeringan yang terjadi bahkan sudah sampai pada batas yang sangat memprihatinkan, dampaknya tidak hanya mempengaruhi warga, tapi juga suan-suanan (sawah/ladang) serta ternak yang ada di desa tersebut.
Hingga pada akhirnya, Ompu Gumbok Nabolon beserta keturunannya sepakat untuk berdoa kepada Mulajadi Nabolon (Tuhan Maha Pencipta) untuk mencari solusi atas kekeringan air yang terjadi. Dan pada akhirnya, Ompu Gumbok Nabolon Sinurat mendapat petunjuk dari Tuhan Maha pencipta melalui suatu penglihatan. Dalam penglihatan tersebut, beliau diajari untuk membuat suatu mata air dengan cara menancapkan tongkatnya ke tanah di tempat yang telah di tentukan Ompui Mulajadi Nabolon (Tuhan Maha Pencipta).
Sesaat, setelah Ompu Gumbok Nabolon menancapkan tongkatnya kemudian mencabut tongkat tersebut, tiba-tiba saja dari tanah tersebut langsung memancar air yang begitu deras sehingga keturunan Op. Gumbok Nabolon menjadi sangat bahagia dan bersukacita atas kejadian itu.
Anehnya, air yang dikeluarkan oleh tanah tersebut tidak pernah berhenti bahkan hingga saat ini walau terjadi musim kemarau yang berkepanjangan. Selain itu, keanehan yang lain juga terjadi pada air tersebut. Ketika warga yang didominasi marga sinurat mengalami kelangkaan makanan, maka air tersebut menjadi solusi dari kelaparan warga.
Kenapa demikian? Karena Ompu Gumbok Nabolon mengetahui sulitnya makanan pada saat itu, sehingga Ompu Gumbok Nabolon menyarankan kepada keturunannya agar disaat keturunannya lapar setelah bekerja seharian di ladang meminum Air itu dicampur dengan garam (garam mudah ditemukan pada saat itu).
Dan mukjijat kembali terjadi, Rasa asin yang pada garam tiba-tiba berubah menjadi rasa manis seperti tebu, selain berubah rasa warga yang meminum juga seketika itu tidak merasa lapar lagi bahkan dapat bekerja kembali dengan keadaan kondisi yang bugar dan semangat.
Ompu Gumbok Nabolon Sinurat kemudian menamakan air tersebut “Aek Sitobu Sira” dan membuat suatu perumpamaan :
Ascim Daini Sira
Tonggi Daini Tobu
Aek Naung Tapitta Nunga
Dapot Dalan ni Ngolu
Hingga saat ini, Mata air Sitobu Sira selalu ramai dikunjungi oleh keturunan Marga Sinurat bahkan dari seluruh Dunia karena air ini diyakini dapat menyembuhkan berbagai penyakit apapun serta memberikan kebaikan bagi pengunjung.
Hal itu dibenarkan oleh para pengunjung yang berasal dari Pekan Baru saat ditemui tim Mulajadi (19/6) di Lokasi Aek Sitobu Sira Desa Pardugul Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir. (MS)
Horas Lae, Saya tertarik atas Majalah yang telah dibentuk ini. Apalagi menyangkut Budaya. Boleh kami mengirimkan Tulisan??
BalasHapussilahkan Amang?
BalasHapusHoras....
BalasHapusSukses selalu buat Majalah Mulajadi Nabolon.
Mohon kebersihan selalu dijaga disekitar Aek Sitobu sira, dan kalo bisa agar ada perbaikan/renopasi, krn cukup banyak pengunjung kesana.
BalasHapus