News Update :

FPP SAMOSIR TERUS BERBENAH

Rabu, 21 Agustus 2013

MAJALAH MULAJADI

OLEH : HARMOKO SINAGA, S.Hut

Pariwisata Samosir dengan Danau Toba sebagai andalannya menanti dan menunggu bahkan harus semua turut bersama-sama membangunnya dan mengembangkannya menjadi “wisata impian” bagi banyak orang. Seperti penggalan lirik lagu yang berasal dari daerah Toba “molo hutatap ho sian nadao o Toba Nauli boi do sonang rohakki palambok ate atekki, palambok pusu pusukki” (kalau aku menatap Danau Toba, hatiku bisa riang, amarah pun reda, murka tak jadi tiba), itulah yang menjadi sebuah harapan yang indah ketika berkunjung ke Danau Toba. Bagaimana mewujudkannya? Harus semua ikut bersama-sama.

Para Pengurus FPP/ Foto : Harmoko Sinaga, S.hut
Forum Pengembangan Pariwisata yang sejak dibentuk tahun 2010, senantiasa mengalami pasang surut bahkan masih dalam proses menunjukkan jatidiri yang sebenarnya dan kesolidan orang yang berjuang di dalamnya. Periode pertama yang diketuai oleh Fernando Sitanggang, SH.,M.H membawa FPP ini dengan memperkenalkan kepada masyarakat Samosir dan masyarakat pelaku wisata pada khususnya, dengan mengadakan berbagai kegiatan seperti Kebersihan Tempat Wisata, Peningkatan Pelayanan Prima dibidang Front Office, Food and Bavarage, Guide, dan Upaya Pengaturan Transportasi Wisata serta kepada Pedagang Souvenir. Upaya ini merupakan bentuk nyata untuk dapat merubah perbaikan pariwisata Samosir meski masih banyak kendala dan membutuhkan waktu panjang. Tapi FPP tetap memiliki spirit untuk perbaikan Pariwisata Danau Toba.

Berawal dari keinginan pengurus sebelumnya, FPP Samosir melakukan pergantian kepengurusan yang dilakukan pada Kamis, 25 Juli 2013 di Abadi Guest House - Tuktuk. Pengurus yang terpilih adalah dari anggota-anggota yang selama ini memberikan waktu dan perhatiaannya dalam menjalankan Forum ini. 

Ketua                          : Luker Sidabutar
Wakil Ketua 1             : Risma Simarmata
Wakil Ketua 2             : Leo Muda Limbong
Sekretaris                    : Harmoko Sinaga
Bendahara                   : Annette H.  Siallagan

Terpilihnya pengurus inti tersebut akan melakukan konsolidasi kepengurusan untuk menyusun personil didalam kepengurusan. Semangat baru terlihat dari kepengurusan baru. Semoga menjadi semangat kembali untuk berbenah dan kembali menjadi fungsi pendamping pelaku wisata bahkan sebagai pioner dalam mencapai Pariwisata Idaman. Pada Selasa, 30 Juli 2013 FPP dengan kepengurusan yang baru mengawali program dengan kegiatan Gotong Royong Kebersihan bersama keliling Tuktuk, dengan tujuan mengangkat kembali semangat masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan daerah wisata sebagai bagian dari upaya Sadar Wisata yang menjadi salah satu tujuan dari FPP ini. Kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkenalkan Pengurus baru kepada masyarakat Samosir guna meningkatkan kerjasama sebagai wadah yang berasal dari masyarakat mewakili berbagai stakeholder yang ada. 

Berbagai kalangan turut hadir dalam kegiatan ini, antara lain; Tim Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Indecon, Pemerintahan Kabupaten Samosir yang diwakili Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya, Badan Lingkungan Hidup, Kecamatan Simanindo, Kelurahan Tuktuk dan Pemerintahan Desa Siallagan. Turut berpartisipasi juga Siswa-siswi SD N 25 Tuktuk, SD N 8 Tuktuk serta SMK Pariwisata Simanindo.
Kepada Forum, Camat Simanindo Viktor Sidabutar mengharapkan bahwa kegiatan ini adalah kegiatan yang bisa tetap rutin terlaksana dengan sendirinya bahkan agar bisa menjadi bagian dari budaya dan tradisi masyarakat. “Kita berharap kegiatan ini tetap ditingkatkan dan nantinya kita bisa bersama-sama agar para pemilik hotel dan pengusaha di daerah kita ini agar lebih terlibat, terimakasih kepada FPP,” terang Viktor yang hadir dengan staffnya dalam gotong royong. 

FPP Samosir merupakan satu Dari 7 kabupaten yang ada di kawasan Danau Toba yang berkomitmen tinggi mendukung program Destination Management Organization (DMO) yang digagas Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sejak 2011. Tiga kabupaten yang mendukung program pengelolaan destinasi Danau Toba, Sumatera Utara ini adalah Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Somasir, dan Kabupaten Simalungun. Sedangkan Danau Toba merupakan salah satu dari 15 destinasi yang masuk program DMO dari Kemenparekraf, selain Sabang, Kota Tua Jakarta, Pangandaran, Borobudur, Bromo-Tengger-Semeru, Batur, Rinjani, Flores, Tanjung Puting, Derawan, Toraja, Bunaken, Wakatobi, dan Raja Ampat.

Danau Toba yang menjadi ikon pariwisata Sumatera Utara, pernah mengalami masa kejayaan di Tahun 1996, namun sejak 1998 terus mengalami penurunan jumlah pengunjung hingga saat ini. Oleh karenanya, Danau Toba dipilih menjadi salah satu destinasi prioritas oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kem. Budpar) untuk menata kembali pengelolaan pariwisatanya. Semangat “bekerja dengan hati” untuk membangkitkan kembali kejayaan pariwisata Danau Toba ditularkan ke para stakeholders, agar meningkatkan keterlibatan dan rasa memiliki Danau Toba. Kem. Budpar sejak Juni sampai Desember 2010 ini telah memfasilitasi proses perencanaan tahap awal untuk dukungan terhadap pariwisata Danau Toba melalui program tata kelola destinasi pariwisata atau lebih dikenal DMO (Destination Management Organizations) ; yang akan diselenggarakan hingga 2014.

Forum Pengembangan Pariwisata (FPP) Samosir diharapkan bisa menjadi awal semangat perubahan Pariwisata Samosir yang lahir dari lapisan masyarakat dan selanjutnya dukungan semua stakeholder yang ada di Kab Samosir yang diarahkan kearah wisata impian, dan kecintaan kita kepada Danau Toba yang tertuang dalam Lagu “Tao Toba Nauli”.
Lanjutan Lirik Lagu “Tao Toba Nauli”
....
Alai dung hupajonok dompak ho.
(Tapi saat teringat dengan mu)
Rohakku pe sai tu nadao.
(Hatiku slalu ketempat yang jauh)
Tarsunggul tu ari naro.
(Teringat pada masa yang datang)
Rohakku pe lammu jonok.
(Hatiku semakin mendekat)
O tao toba na tio.
(Oh Danau Toba yang indah)

Tu ho ro au paboahon, sude na di rohakkon.
(kepada mu aku datang mencurahkan, segala yang ada di hatiku
Dilambungmu maruari, rap dohot donganhi.
(Dekatmu hari terindah, aku bersama temanku)
Ai nung tarbarita goarmi tu ujung ni portibion.
(Namamu sudah sampai ke ujung dunia)
O tao toba na tio sai boan manang arsakkon.
(Oh Danau Toba yang indah, bawalah semua bebanku)
Na lohot di rohakkon.
(yang melekat di hatiku)

Tu ho ro au paboahon, sude na di rohakkon.
Dilambungmu maruari, rap dohot donganhi.
Ai nung tarbarita goarmi tu ujung ni portibion.
O tao toba na tio sai boan manang arsakkon.
Na lohot di rohakkon.

Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon Komentar yang diberikan tidak mengandung Sara dan Tendensius

 

© Copyright Majalah Mulajadi