MAJALAH MULAJADI
OLEH : HARMOKO SINAGA, S.Hut
Pariwisata Samosir dengan Danau
Toba sebagai andalannya menanti dan menunggu bahkan harus semua turut
bersama-sama membangunnya dan mengembangkannya menjadi “wisata impian” bagi
banyak orang. Seperti penggalan lirik lagu yang berasal dari daerah Toba “molo hutatap ho sian nadao o Toba Nauli boi do sonang rohakki
palambok ate atekki, palambok pusu
pusukki”
(kalau aku menatap Danau Toba, hatiku bisa riang, amarah pun reda, murka tak
jadi tiba), itulah yang menjadi sebuah harapan yang indah ketika berkunjung ke
Danau Toba. Bagaimana mewujudkannya? Harus semua ikut bersama-sama.
 |
Para Pengurus FPP/ Foto : Harmoko Sinaga, S.hut |
Forum Pengembangan Pariwisata
yang sejak dibentuk tahun 2010, senantiasa mengalami pasang surut bahkan masih
dalam proses menunjukkan jatidiri yang sebenarnya dan kesolidan orang yang
berjuang di dalamnya. Periode pertama yang diketuai oleh Fernando Sitanggang,
SH.,M.H membawa FPP ini dengan memperkenalkan kepada masyarakat Samosir dan
masyarakat pelaku wisata pada khususnya, dengan mengadakan berbagai kegiatan
seperti Kebersihan Tempat Wisata, Peningkatan Pelayanan Prima dibidang Front
Office, Food and Bavarage, Guide, dan Upaya Pengaturan Transportasi Wisata
serta kepada Pedagang Souvenir. Upaya ini merupakan bentuk nyata untuk dapat
merubah perbaikan pariwisata Samosir meski masih banyak kendala dan membutuhkan
waktu panjang. Tapi FPP tetap memiliki spirit untuk perbaikan Pariwisata Danau
Toba.
Berawal dari keinginan pengurus
sebelumnya, FPP Samosir melakukan pergantian kepengurusan yang dilakukan pada
Kamis, 25 Juli 2013 di Abadi Guest House - Tuktuk. Pengurus yang terpilih
adalah dari anggota-anggota yang selama ini memberikan waktu dan perhatiaannya
dalam menjalankan Forum ini.
Ketua : Luker Sidabutar
Wakil Ketua 1 : Risma Simarmata
Wakil Ketua 2 : Leo Muda Limbong
Sekretaris : Harmoko Sinaga
Bendahara : Annette H. Siallagan
Terpilihnya pengurus inti
tersebut akan melakukan konsolidasi kepengurusan untuk menyusun personil
didalam kepengurusan. Semangat baru terlihat dari kepengurusan baru. Semoga
menjadi semangat kembali untuk berbenah dan kembali menjadi fungsi pendamping
pelaku wisata bahkan sebagai pioner dalam mencapai Pariwisata Idaman. Pada
Selasa, 30 Juli 2013 FPP dengan kepengurusan yang baru mengawali program dengan
kegiatan Gotong Royong Kebersihan bersama keliling Tuktuk, dengan tujuan
mengangkat kembali semangat masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan
daerah wisata sebagai bagian dari upaya Sadar Wisata yang menjadi salah satu
tujuan dari FPP ini. Kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkenalkan Pengurus
baru kepada masyarakat Samosir guna meningkatkan kerjasama sebagai wadah yang
berasal dari masyarakat mewakili berbagai stakeholder yang ada.
Berbagai kalangan turut hadir
dalam kegiatan ini, antara lain; Tim Kementerian Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif, Indecon, Pemerintahan Kabupaten Samosir yang diwakili Dinas Pariwisata,
Seni dan Budaya, Badan Lingkungan Hidup, Kecamatan Simanindo, Kelurahan Tuktuk
dan Pemerintahan Desa Siallagan. Turut berpartisipasi juga Siswa-siswi SD N 25
Tuktuk, SD N 8 Tuktuk serta SMK Pariwisata Simanindo.
Kepada Forum, Camat Simanindo
Viktor Sidabutar mengharapkan bahwa kegiatan ini adalah kegiatan yang bisa
tetap rutin terlaksana dengan sendirinya bahkan agar bisa menjadi bagian dari
budaya dan tradisi masyarakat. “Kita berharap kegiatan ini tetap ditingkatkan
dan nantinya kita bisa bersama-sama agar para pemilik hotel dan pengusaha di
daerah kita ini agar lebih terlibat, terimakasih kepada FPP,” terang Viktor
yang hadir dengan staffnya dalam gotong royong.
FPP
Samosir merupakan satu Dari
7 kabupaten yang ada di kawasan Danau Toba yang berkomitmen tinggi mendukung program
Destination Management Organization (DMO) yang digagas Direktorat Jenderal
Pengembangan Destinasi Pariwisata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
(Kemenparekraf) sejak 2011. Tiga kabupaten yang mendukung program
pengelolaan destinasi Danau Toba, Sumatera Utara ini adalah Kabupaten Toba
Samosir, Kabupaten Somasir, dan Kabupaten Simalungun.
Sedangkan Danau Toba
merupakan salah satu dari 15 destinasi yang masuk program DMO dari
Kemenparekraf, selain Sabang, Kota Tua Jakarta, Pangandaran, Borobudur,
Bromo-Tengger-Semeru, Batur, Rinjani, Flores, Tanjung Puting, Derawan, Toraja,
Bunaken, Wakatobi, dan Raja Ampat.
Danau Toba yang menjadi ikon pariwisata Sumatera
Utara, pernah mengalami masa kejayaan di Tahun 1996, namun sejak 1998 terus
mengalami penurunan jumlah pengunjung hingga saat ini. Oleh karenanya, Danau
Toba dipilih menjadi salah satu destinasi prioritas
oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kem. Budpar) untuk menata kembali pengelolaan pariwisatanya. Semangat “bekerja dengan hati” untuk membangkitkan kembali kejayaan pariwisata Danau
Toba ditularkan ke para stakeholders, agar meningkatkan keterlibatan dan rasa memiliki Danau
Toba. Kem. Budpar sejak Juni sampai Desember 2010 ini telah memfasilitasi
proses perencanaan tahap awal untuk dukungan terhadap pariwisata Danau Toba
melalui program tata kelola destinasi pariwisata
atau lebih dikenal DMO (Destination Management Organizations)
; yang akan diselenggarakan hingga 2014.
Forum Pengembangan Pariwisata
(FPP) Samosir diharapkan bisa menjadi awal semangat perubahan Pariwisata
Samosir yang lahir dari lapisan masyarakat dan selanjutnya dukungan semua
stakeholder yang ada di Kab Samosir yang diarahkan kearah wisata impian, dan
kecintaan kita kepada Danau Toba yang tertuang dalam Lagu “Tao Toba Nauli”.
Lanjutan Lirik Lagu
“Tao Toba Nauli”
....
Alai
dung hupajonok dompak ho.
(Tapi saat teringat dengan mu)
Rohakku pe sai tu nadao.
(Hatiku slalu ketempat yang
jauh)
Tarsunggul tu ari naro.
(Teringat
pada masa yang datang)
Rohakku pe lammu jonok.
(Hatiku
semakin mendekat)
O tao toba na tio.
(Oh
Danau Toba yang indah)
Tu
ho ro au paboahon, sude na di rohakkon.
(kepada
mu aku datang mencurahkan, segala yang ada di hatiku
Dilambungmu maruari, rap dohot donganhi.
(Dekatmu
hari terindah, aku bersama temanku)
Ai
nung tarbarita goarmi tu ujung ni portibion.
(Namamu
sudah sampai ke ujung dunia)
O tao toba na tio sai boan manang arsakkon.
(Oh
Danau Toba yang indah, bawalah semua bebanku)
Na lohot di rohakkon.
(yang
melekat di hatiku)
Tu
ho ro au paboahon, sude na di rohakkon.
Dilambungmu maruari, rap dohot donganhi.
Ai nung tarbarita
goarmi tu ujung ni portibion.
O tao toba na tio sai boan manang arsakkon.
Na lohot di rohakkon.